Pernah Ada Masa-Masa

Oleh : Salim A Fillah


pernah ada masa-masa dalam cinta kita
kita lekat bagai api dan kayu
bersama menyala, saling menghangatkan rasanya
hingga terlambat untuk menginsyafi bahwa
tak tersisa dari diri-diri selain debu dan abu


pernah ada waktu-waktu dalam ukhuwah ini
kita terlalu akrab bagai awan dan hujan
merasa menghias langit, menyuburkan bumi,
dan melukis pelangi
namun tak sadar, hakikatnya kita saling meniadai


di satu titik lalu sejenak kita berhenti, menyadari
mungkin hati kita telah terkecualikan dari ikatan di atas iman
bahkan saling nasehatpun tak lain bagai dua lilin
saling mencahayai, tapi masing-masing habis dimakan api


kubaca cendikiawan dinasti ming, feng meng long
menuliskan sebaitnya dalam ‘yushi mingyan’;
“bungapun layu jika berlebih diberi rawatan
willow tumbuh subur meski diabaikan”


maka kitapun menjaga jarak dan mengikuti nasihat ‘ali
“berkunjunglah hanya sekali-sekali, dengan itu cinta bersemi”


padahal saat itu, kau sedang dalam kesulitan
seperti katamu, kau sedang perlu bimbingan
maka seolah aku telah membiarkan
orang bisu yang merasakan kepahitan
menderita sendiri, getir dalam sunyi
-ataukah memang sejak dulu begitulah aku?-


dan sekarang aku merasa bersalah lagi
seolah hadirku kini cuma untuk menegur
hanya mengajukan keberatan, bahkan menyalahkan
bukan lagi penguatan, bukan lagi uluran tangan
-kurasa uluran tanganku yang dulupun membuat kita
hanya berputar-putar di kubangan yang kau gali itu-


kini aku hanya menangis rindu membaca kisah ini;
satu hari abu bakr, lelaki tinggi kurus itu menjinjing kainnya
terlunjak jalannya, tertampak lututnya, gemetar tubuhnya
“sahabat kalian ini”, kata Sang Nabi pada majelisnya, “sedang kesal
maka berilah salam padanya dan hiburlah hatinya..”


“antara aku dan putera al khaththab”, lirih abu bakr
dia genggam tangan nabi, dia tatap mata beliau dalam-dalam
“ada kesalahfahaman. lalu dia marah dan menutup pintu rumah.
kuketuk pintunya, kuucapkan salam berulangkali untuk memohon maafnya,
tapi dia tak membukanya, tak menjawabku, dan tak juga memaafkan.”


tepat ketika abu bakr selesai berkisah, ‘umar datang dengan resah
“sungguh aku diutus pada kalian”, Sang Nabi bersabda
“lalu kalian berkata ‘engkau dusta!’, wajah beliau memerah
“hanya abu bakr seorang yang langsung mengiya, ‘engkau benar!’
lalu dia membelaku dengan seluruh jiwa dan hartanya.
masihkah kalian tidak takut pada Allah untuk menyakiti sahabatku?”


‘umar berlinang, beristighfar dan berjalan simpuh mendekat
tapi tangis abu bakr lebih keras, air matanya bagai kaca jendela lepas
katanya, “tidak ya Rasulallah.. tidak.. ini bukan salahnya..
demi Allah akulah memang yang keterlaluan..”
lalu diapun memeluk ‘umar, menenangkan bahu yang terguncang


ya Allah jika kelak mereka berpelukan lagi di sisiMu
mohon sisakan bagian rengkuhannya untuk kami
pada pundak, pada lengan, pada nafas-nafas ini..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Jalan Cinta Para Pejuang (Dari Salim A Fillah)

Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.


Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang
pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khithbah. Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abu Darda’.


”Subhanallaah. . wal hamdulillaah. .”, girang Abu Darda’ mendengarnya.
Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan. Maka setelah persiapan dirasa
cukup, beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru
tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.


”Saya adalah Abu Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang
Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang
utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam, sampai-sampai
beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang untuk mewakili
saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya.”, fasih Abu
Darda’ bicara dalam logat Bani Najjar yang paling murni.


Baca kisah lengkapnya di sini

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Tak Semestinya Begini

Garis lengkung terarsir hitam
di bawah mataku
paparan susah semalam
menghalau rautmu dari benak

"tak semestinya begini"

Jengahku pada
Dia yang tetap menanti

Harusnya ku palingkan hati
pada ayat-ayatNya
bukan malah hanyut dalam
nada-nada kasmaranku padamu

Sungguh goda dunia ini
begitu eloknya
buat aku tergopoh-gopoh
menyanjung khayal semu

Tuhan,
Ampuni aku....
kelam di kantung mata ini
kan kuhapus dengan
segar air wudhu
Izinkan aku berserah diri
hanya padaMu.

By: Reeta Junearti Muhammad

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

CINTA

Cinta adalah dahsyatnya badai dan tenangnya pelangi

Cinta adalah pangkal dari semua perasaanmu

Cinta adalah saling memberi dan menerima kehidupan masing-masing

dan dengan sabar mengerti keinginan dan kebutuhan masing-masing

Cinta adalah berbagi segalanya

Cinta adalah saat kamu merasa bahagia ketika kamu melihat orang yang kamu cintai bahagia

Dan menjalani saat-saat sedih dan bahagia bersama-sama


By : Aldo Al Battar

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Analisis Deret Waktu

Data deret waktu merupakan serangkaian data pengamatan
yang berasal dari sumber tetap yang terjadinya berdasarkan indeks
waktu
t secara berurutan dan interval waktu yang tetap.
Berdasarkan sejarah nilai observasinya, analisis deret waktu
dibedakan menjadi dua yaitu analisis deret waktu deterministik dan
deret waktu stokastik. Deret waktu deterministik adalah deret
waktu yang nilai observasi yang akan datang dapat diramalkan
secara pasti berdasarkan observasi lampau. Analisis deret waktu
stokastik adalah deret waktu dengan nilai observasi yang akan
datang bersifat probabilistik, berdasarkan observasi yang lampau.
Untuk setiap waktu
t, variabel acak Zt merupakan realisasi
atau fungsi sampel dari suatu proses stokastik, artinya
Zt
merupakan observasi yang tersusun melalui waktu mengikuti hukum
probabilitas (Soejoeti, 1987).

Analisis data deret waktu pada dasarnya digunakan untuk melakukan
analisis data yang mempertimbangkan pengaruh waktu. Data-data yang
dikumpulkan secara periodik berdasarkan urutan waktu, bisa dalam
jam, hari, minggu, bulan, kuartal dan tahun, bisa dilakukan
analisis menggunakan metode analisis data deret waktu. Analisis
data deret waktu tidak hanya bisa dilakukan untuk satu variabel
(
univariate) tetapi juga bisa untuk banyak variabel
(
multivariat). Selain itu pada analisis data deret waktu
bisa dilakukan peramalan data beberapa periode ke depan yang
sangat membantu dalam menyusun perencanaan ke depan.

Suatu urutan pengamatan memiliki model deret waktu apabila
memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

  • Interval waktu antar indeks t dapat dinyatakan dalam satuan waktu yang sama.
  • ketergantungan antara pengamatan Zt dengan Zt+k yang dipisahkan oleh jarak waktu berupa kelipatan sebanyak k kali yang dinyatakan sebagai lag waktu ke-k.


Analisis Deret waktu mempunyai aplikasi di berbagai bidang. Contoh
data deret waktu dalam bidang ekonomi antara lain banyaknya barang
terjual setiap hari, total ekspor setiap bulan, keuntungan
perusahaan setiap tahun. Contoh dalam bidang fisika antara lain
curah hujan bulanan, suhu udara harian. Dalam bidang ilmu sosial
antara lain angka kelahiran per tahun, angka kematian per tahun.

Lihat juga: Diktat-Time Series Analysis.pdf

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Universitas Negeri Jakarta

Sahabat ...

Bagi anda yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai Universitas Negeri Jakarta (UNJ) atau berminat menempuh pendidikan disana.

Sahabat saya telah menuliskannya untuk anda,
check this out

Semoga bermanfaat ...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Permintaan Hati ( Not LETTO's song )

Ya Allah ...

When I say I love someone,
Let me say it to the one who fixes the heart upon remembrance of You,
the one who loves his dien more than anything,
the one who loves the sunnah,
the one who can see the deepest of my heart,
the one who will accept me completely,
the one who will be the teacher of my life,
the one who will lead us to the best destination of jannah ...

Amiin ya Rabb al Amin,

**

Taken from: Rizal & Lia wedding announcement

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Mencontoh Akhlaq Ulama Salaf

Diambil dari status teman di facebook, bunyinya seperti ini:

"Ulama2 salaf hanya menulis sebagian kecil dari apa yang telah mereka amalkan, sementara orang2 kini lebih banyak menulis dari sedikit saja yang sudah diamalkannya,"


Lalu beragam komentar muncul.
Banyak yang setuju dengan pernyataan tersebut,
namun tak sedikit pula yang mempunyai pandangan lain.
Takut akan peringatan Allah dalam surat Ash shaff 2-3 adalah hujjah bagi kelompok pertama.
Bagi kelompok kedua hadist mengenai niat menjadi landasan.
Selama niatnya untuk berdakwah, menyampaikan kebenaran, memberi pencerahan
selama tidak mengklaim bahwa itu adalah amalannya, maka hal tersebut diperbolehkan.
Karena adalah hal yang sangat sulit bisa mencontoh akhlak orang2 terdahulu.

Lalu sahabat..., apa pendapatmu ???

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Bingung Kasih juDuL

Dua pekan  menjelang pernikahan
Sang calon suami mengatakan "You are not really i'm looking for "

***
Kisah ini di alami oleh seorang sahabatku

Dalam masa-masa penantiannya menjadi seorang pengantin
Di sela kesibukannya mempersiapkan pernikahan
Di antara degub cemas bercampur bahagia
Lontaran kalimat dari mulut sang kekasih begitu menyentak jiwanya

"Maaf Ukhti, ternyata jiwa tak bisa dipaksakan"

***

Sahabat ...
Bagaimana jika anda berada di posisi si gadis ?
Sakit hati sudah tentu, tapi bagaimana menyikapinya ?
Menyalahkan sang calon pun bukan penyelesaian yang bijak,
Karena perasaan seperti itu bisa saja menimpa siapapun yang akan menikah.

-----------------------------------------
Tulisan yang sangat menarik diposting oleh sahabat saya RaNi,
Jangan Menikah dengan Angan

intinya,
Semakin rendah ekspektasi (pengharapan ) kita terhadap calon pasangan hidup, maka semakin kecil pula peluang kita untuk kecewa.

Semakin tinggi bayangan ideal kita tentang pasangan hidup, dan ketika menikah yang didapati adalah hal yang sebaliknya, maka semakin tinggi pula tingkat kekecewaan kita,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

We Will Not Go Down ( Michael Heart )

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Translation in Bahasa Indonesia :

Cahaya putih yang membutakan mata
Menyala terang di langit Gaza malam ini
Orang-orang berlarian untuk berlindung
Tanpa tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati

Mereka datang dengan tank dan pesawat
Dengan berkobaran api yang merusak
Dan tak ada yang tersisa
Hanya suara yang terdengar di tengah asap tebal

Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini

Wanita dan anak-anak
Dibunuh dan dibantai tiap malam
Sementara para pemimpin nun jauh di sana
Berdebat tentang siapa yg salah & benar

Tapi kata-kata mereka sedang dalam kesakitan
Dan bom-bom pun berjatuhan seperti hujan asam
Tapi melalui tetes air mata dan darah serta rasa sakit
Anda masih bisa mendengar suara itu di tengah asap tebal

Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Doa Cinta Sang ImaM

Tidak ada penjelasan historis tentang suasana yang melatari Imam Syahid Hasan Al Banna saat menulis potongan doa itu. Ia menyebutnya Wirid Pengikat. Pengikat hati.

Ya Allah Engkau tahu
Hati-hati ini telah
Berkumpul dalam cinta-Mu
Bertemu dalam taat-Mu
Menyatu menolong dakwah-Mu
Berjanji perjuangkan syariat-Mu
Maka eratkan ikatannya
Dan abadikan cintanya

Tidak ada penjelasan historis tentang suasana yang melatari Imam Syahid Hasan Al Banna saat menulis potongan doa itu. Ia menyebutnya Wirid Pengikat. Pengikat hati. Hati yang sedang dibangunkan untuk memikul beban kebangkitan umat. Beban mereka berat. Jumlah mereka sedikit. Musuh mereka banyak. Jadi mereka butuh landasan yang kokoh dan pengikat yang kuat. Landasannya adalah iman. Pengikatnya adalah cinta.

Cinta menjalin jiwa-jiwa mereka dalam kelembutan yang menyamankan: maka setiap mereka adalah pernadani sutera yang empuk, setiap orang dengan tipenya bisa duduk santai di situ. Cinta mereka selalu mampu menampung semua bentuk perbedaan: ada kebebasan berpendapat tapi tidak ada sikap yang melukai, ada keterbukaan tapi objektivitas tetap di atas segalanya. Cinta melahirkan pertanggungjawaban: setiap mereka selalu bertanya tentang sejauh mana mereka mampu mempertanggungjawabkan sikap mereka di depan Allah?

Tapi cinta juga melahirkan kelembutan: maka prbedaan-perbedaan mereka terkelola dalam etika yang menyamankan jiwa. Karena setiap pembicaraan mereka selalu berujung amal. Beban. Perbedaan diantara mereka tidak akan mengubah situasi mereka, seperti kata Iqbal, sebagai sapu lidi yang diikat cinta untuk membersihkan kehidupan.

Tapi cinta juga memberi mereka energi. Para pemikul beban kebangkitan itu pastilah akan menempuh jalan perjuangan penuh liku dan pendakian. Pada setiap satu jarak waktu dan tempat beban mereka bertambah. Mereka pasti mengalami penuaan dini, seperti kata Rasulullah saw: "Surat Hud dan saudara-saudaranya telah mengubankan rambutku." Kalau bukan dengan energi yang dahsyat, siapakah yang sanggup mendaki gunung sembari memikul beban? Dan cintalah sumbernya.

Energi cinta memicu mereka untuk bergerak dan bertumbuh dalam tempo yang cepat. Tapi ikatan cinta mengatur irama mereka dalam keserasian yang indah. Itu sebabnya mereka kuat. Nyaman. Dan abadi. Jadi biarkan Sang Imam mengumumkan kembali dia cintanya:

Maka eratkan ikatnnya. Dan abadikan cintanya.

--Anis Matta, Serial Cinta--

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Kapan Seseorang Bisa Beristirahat ???

Berbuat baik tidak mengenal udzur.

Anas bin Malik mengatakan tentang Abdullah bin Ummi Maktum yang secara kondisi fisik buta. Tapi pada perang Yarmuk, Abdullah bin Ummi Maktum hadir di tengah para mujahidin di medan perang, memakai baju besi, memegang bendera. Anas bin Malik bertanya, wahai Abdullah bin Ummi Maktum, bukankah Rasulullah saw telah memberi udzur kepadamu? Ia menjawab, “Ya betul, memang dalam Al Quran telah diberikan udzur kepada orang buta. Tetapi saya menginginkan dengan kehadiran saya di sini, di medan perang, paling tidak dapat menambah jumlah tentara Islam.”

Diceritakan lagi ketika tentara Holagu masuk ke kota Baghdad, terdapat seorang ulama yang juga buta. Dia menghadang tentara dengan mengayunkan pedang ke kanan dan ke kiri barangkali ada musuh yang kena. Secara logika, apa yang bisa dilakukan oleh orang yang dalam kondisi seperti itu? Barangkali kalau dia duduk di rumah dia tidak dosa dan tidak ada pertanggung jawabannya di sisi Allah. Tapi masalahnya, ia ingin berkontribusi, ingin aktif, paling tidak ingin mati syahid. Dan benar ia mati syahid.

Menurut Ahmad bin Hambal kepada muridnya, “mataa yajidul abdu tha’marrahah?” kapan seseorang bisa beristirahat?” Ia menjawab, “Indamaa yatha’u ihda qadamaihi fil jannah” ketika salah satu kakinya menginjak surga. Artinya sebelum mati, tidak ada waktu untuk senang senang istirahat. Laa rahata li du’at illa ba’dal mamaat. Itu kata Syaikh Ahmad Rasyid. Jadi barangsiapa yang mau istirahat silahkan mati. Meskipun setelah itu juga belum tentu bisa istirahat karena tidak ada amal.

Yuk...semangat dan semangat...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Operator Backshift

Notasi yang sangat bermanfaat dalam analisis time series

adalah operator backshift B, yang penggunaanya adalah

sebagai berikut :

BZt = Zt-1

notasi B yang dipasangkan dengan Zt, mempunyai

pengaruh menggeser data satu periode ke belakang. Dua penerapan

B untuk Zt akan menggeser data tersebut dua periode ke

belakang, sebagai berikut :

B(BZt) = B2 Zt = Zt-2

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Forecasting

Peramalan adalah suatu kegiatan
memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
Peramalan ini merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

pengambilan keputusan, sebab efektif tidaknya suatu keputusan
tergantung pada beberapa faktor baik yang terlihat maupun tidak
terlihat pada saat pengambilan keputusan. Peramalan bertujuan
untuk memperkecil resiko yang mungkin terjadi akibat suatu
pengambilan keputusan.

Metode peramalan yang sering digunakan antara lain model regresi
linier (causal) dan metode deret waktu (time
series). Pada model regresi linier diasumsikan bahwa faktor yang
diramalkan menunjukkan suatu hubungan sebab akibat dengan satu
atau lebih variabel bebas. Tujuannya adalah untuk menemukan bentuk
hubungan tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai-nilai
mendatang dari variabel tak bebas. Dalam model time series,
peramalan masa depan dilakukan berdasarkan nilai masa lalu dari
suatu variabel atau kesalahan masa lalu. Tujuannya adalah untuk
menemukan pola deret data historis dan mengeksplorasi pola
tersebut ke masa depan.

Pemilihan model peramalan yang tepat untuk suatu data agar
mendapat nilai ramalan yang valid dan akurat merupakan masalah
utama dalam penerapan metode peramalan. Melakukan peramalan
mengunakan pemodelan data yang tidak tepat akan mengakibatkan
hasil prediksi ke depan menjadi sangat menyimpang dari nilai
sebenarnya. Hal ini berakibat perencanaan-perencanaan yang
berkaitan dengan hasil prediksi menjadi kurang baik (Makridakis,
1992).

Pada dasarnya model time series memiliki tingkat kesesuaian yang
tinggi apabila prilaku data tidak terlalu kompleks dan
asumsi-asumsinya terpenuhi dengan baik. Namun, jika dalam data
time series tersebut terdapat lebih dari satu variabel yang saling
berhubungan, maka dapat digunakan model fungsi transfer. Sebagai
contoh adalah penelitian yang dilakukan Bambang Suharjo (2003) yang
memodelkan hubungan antara kunjungan wisatawan Eropa dengan kurs
dollar Amerika menggunakan data tahun 1989 sampai dengan 2000.
Analisis hubungan kedua variabel tersebut merupakan data time
series, sehingga kurang tepat apabila dilakukan dengan analisis
regresi karena harus mengakomodasi adanya kejadian autokorelasi
masing-masing variabel dan kemungkinan adanya korelasi silang
antar kedua variabel.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

HASRAT SEORANG MUSLIMAH

Aku ingin menjadi KHADIJAH
Menjalin agung sebuah cinta
Menafkahkan hartanya pada FISABILILLAH

Aku ingin sezuhud FATIMAH
Akur tanpa jelak setiap perintah

Aku mengagumi dan mahukan kejayaan
Gedung ilmu AISYAH

Aku ingin menyelami ketabahan SITI HAJAR
Mengedong puteranya yang masih merah
Dipadang pasir yang merekah

Bukannya wanita penggoda
Fitrah dari sejarah SITI ZULAIKHA

Pun jiwaku ingin sekudus RABIATUL ADAWIYAH
Tenggelam asyik dalam nikmat UBUDIYAH
Biar tersingkap segala hijab
Dua cinta takkan berpadu dalam satu hati

Lantas ku serah cinta suci ini pada satu perjuangan
Bagai cekalnya hati ZAINAB AL GHAZALI
Terluka tersiksa terhina terpenjara
Terkurung jasad dicelahan janji kaku
Teguh istiqamah menjunjung akidah dakwah
Demi Islam bukannya menyerah galang gantinya

Atau setidaknya aku impikan hidup semulia MARYAM JAMILAH
Berteman pena menongkah kepayahan
Ruh jihad perlu disemarakkan
Dan biarlah aku yang menyemarakkan obornya

Aduhai..meskipun aku hanyalah perawan
Yang jiwanya tak sekental ASMA
Belum teruji dengan deraian airmata ATIQAH
Tak mampu tersenyum bagai KHASA yang tabah..

Namun relalah aku…
Relalah aku menjadi sayap kiri perjuangan
Kan kuteguh menatang amanah ini
Mewarisi kegemilangannya
SRIKANDI UMMAH

Hanya kerana Islam merindui
Kemunculan peribadi mukminah
Muslimah mujahidah…
Yang rela mati dalam keunggulan iman
Terpanggang gagah bagai harumya pusara MASYITAH…
Jika Islam itu kan kudaulatkan…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

HIKMAH KEMATIAN

Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?

Seperti yang tercantum dalam ayat “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57) tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.

Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.

Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)

Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya!

Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata anda, menggerakkan badan anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh anda setelah anda mati nanti.

Dimulai saat anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, anda tidak ada apa-apanya lagi selain “seonggok daging”. Tubuh anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.

Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.

Sementara itu, keluarga dekat anda akan mengalami kehidupan yang berbeda yang disebabkan oleh kematian anda. Di rumah, ruang dan tempat tidur anda akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-barang milik anda akan disimpan di rumah: baju, sepatu, dan lain-lain yang dulu menjadi milik anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas anda di kantor akan dibuang atau diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung akan kepergian anda. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima dasawarsa kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih mengenang anda. Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah anda diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi anda.

Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah anda dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut; hal tersebut terjadi dikarenakan ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi di sekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.

Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak akan mungkin terjadi.

Singkatnya, “onggokkan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, anda – atau lebih tepatnya, jiwa anda – akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas anda berakhir. Sedangkan sisa dari anda – tubuh anda – akan menjadi bagian dari tanah.

Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?

Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan tersembunyi yang sangat penting

Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya. Selain itu, manusia harus paham akan kematian tubuhnya - yang ia coba untuk miliki seakan-akan ia akan hidup selamanya di dunia yang sementara ini -. Tubuh yang dianggapnya sangat penting ini, akan membusuk serta menjadi makanan cacing suatu hari nanti dan berakhir menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.

Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat sajalah yang dapat mengingatkannya [akan kematian]. Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.

Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan tersebut terjadi. Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya:

Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)

Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pemuda Dengan 4 Orang Istri

Alkisah ada seorang pemuda dengan umur yang belum lebih dari 30 tahun telah memiliki 4 orang istri. Dari keempat istrinya, istri yang keempatlah yang paling ia cintai. Seluruh harta kekayaannya habis untuk memenuhi kebutuhan istri yang keempat ini.
Di urutan kedua, istri yang ketigalah yang paling ia cintai. Seluruh hidupnya habis untuk mencari harta dan disimpannya pada istri yang ketiga ini.
Di urutan yang ketiga, istri yang kedualah yang paling ia cintai. Istri yang kedua ini adalah tempat baginya untuk berbagi kesenangan dan kesusahan hidup.
Di urutan yang terakhir yang paling ia cintai adalah istri pertamanya. Ia merasa malu pada istri pertamanya karena ia merasa sudah mencampakkannya dan tidak menghiraukannya lagi.
Suatu saat sang pemuda ini akan menemui ajalnya. Kemudian dipanggillah keempat istrinya. Kepada seluruh istrinya ia berkata, "Ketika aku mati nanti maukah kau ikut menemaniku?"
Ketika istri yang keempat ditanya, ia menjawab, "Maafkan aku, aku tidak mau ikut bersamamu." Istri ketiga ditanya dan menjawab, "Aku lebih baik mencari suami lagi." Istri kedua ditanya dan menjawab, "Aku lebih baik kembali ke keluargaku." Istri yang pertama ia tidak menanyakannya karena rasa malunya terhadap istri yang pertama ini. Namun, istri yang pertama ini pun mengetahui bahwa sang suami akan menemui ajalnya diwaktu dekat. Tanpa ditanya sang istri yang pertama memberikan pernyataan, "Aku akan tetap setia hingga ajalmu tiba."
Ikhwahfillah, dalam kehidupan ini sesungguhnya kita memiliki 4 orang istri. Istri yang keempat seperti yang digambarkan adalah raga kita, dimana seluruh harta yang kita peroleh habis untuk memenuhi kebutuhan raga kita. Istri yang ketiga adalah harta yang kita cari, karena seluruh hidup kita habis untuk mencari nafkah untuk menghidupi kehidupan ini. Istri yang kedua adalah keluarga yang kita cintai, dan istri pertama kita yang sering terabaikan adalah amal-amal kita.
Semoga apa yang telah kami sampaikan dapat berguna bagi diri kita dan dapat menambah keimanan kita terhadap Allah SWT.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS